objek wisata di banda aceh 2

Senin, 22 November 2010

1.Gunongan aceh
Gunongan adalah bagian dari suatu kompleks yang lebih luas, yaitu Taman Ghairah, yang merupakan bagian dari taman istana. Di kompleks ini sekarang hanya tersisa empat buah bangunan: Gunongan itu sendiri; leusong (lesung batu) terletak di kaki Gunongan, agak di bagian Tenggara; kandang, sebuah bangunan empat persegi di bagian utara di arah timur laut sepanjang sungai Krueng Daroy; dan Pinto Khop adalah sebuah pintu gerbang berbentuk kubah yang dulunya menghadap istana dan menghubungkan taman dengan alun-alun istana. Hanya anggota keluarga istana kerajaan yang diizinkan melewati pintu gerbang ini
Gunongan dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang memerintah tahun 1607-1636
Gunongan merupakan simbol dan kekuatan cinta  Sultan Iskandar Muda kepada permaisurinya yang cantik jelita, Putri Phang (Putroe Phang) yang berasal dari Pahang,  Malaysia.


2.Pinto Khop 
 Pinto Khop (Pintu Biram Indrabangsa) secara bebas dapat diartikan sebagai pintu mutiara keindraan atau kedewaan/raja-raja. Di dalam Bustan as Salatin disebut dengan Dewala. Gerbang ini dikenal pula dengan sebutan Pinto Khop, merupakan pintu penghubung antara istana dengan Taman Ghairah.
 



Pintu ini berukuran panjang 2 m, lebar 2 m dan tinggi 3 m.
Dengan adanya perombakan tata kota Banda Aceh dewasa ini, kini pintu tersebut tidak berada dalam satu kompleks dengan Taman Sari Gunongan. Bangunan pintu Khop dibuat dari bahan kapur dengan rongga sebagai pintu dan langit-langit berbentuk busur untuk dilalui dengan arah timur dan barat. Bagian atas pintu masuk berhiaskan dua tangkai daun yang disilang, sehingga menimbulkan fantasi (efek) stiliran figur wajah dengan mata dan hidung serta rongga pintu sebagai mulut.
Atap bangunan yang bertingkat tiga dihiasi dengan berbagai hiasan dalam bingkai-bingkai, antara lain biram berkelopak (mutiara di dalam kelopak bunga seperti yang juga ditemukan pada bangunan gunongan) dan bagian puncak dihiasi dengan sangga pelinggam (mahkota berupa topi dengan bagian puncak meruncing). Bagian atap merupakan pelana dengan modifikasi di empat sisi dan berlapis tiga. Pada sisi utara dan selatan dewala ini berkesinambungan dengan tembok tebal (tebal 50 m dan tinggi 130 m) yang diduga merupakan pembatas antara lingkungan kraton dengan taman, tetapi tembok tersebut sudah tidak ditemukan lagi.



3.Kuburan Kerkhoff Peut joet
Kerkoff berasal dari  bahasa Belanda yang berarti kuburan, sedangkan Peutjoet atau asal kata dari Pocut (putra kesayangan) Sultan Iskandar Muda yang dihukum oleh ayahnya sendiri (Sultan Iskandar Muda) karena melakukan kesalahan fatal dan dimakamkan di tengah-tengan perkuburan ini.
Pada relief dinding gerbang makam tertulis  nama-nama serdadu Belanda yang meninggal dalam pertempuran dengan masyarakat  Aceh (setiap relief ada 30 nama); daerah pertempuran, seperti di Sigli, Moekim,  Tjot Basetoel, Lambari en Teunom, Kandang, Toeanko, Lambesoi, Koewala, Tjot  Rang - Pajaoe, Lepong Ara, Oleh Karang – Dango, dan Samalanga); dan tahun  meninggal para serdadu (1873-1910). Sekitar 2200 tentara Belanda termasuk 4 jenderalnya sejak tahun 1883 hingga 1940an dikuburkan di sini. Di antara para serdadu Belanda tersebut ada  beberapa nama prajurit Marsose yang berasal dari Ambon, Manado dan Jawa. Para prajurit Marsose yang berasal  dari Jawa ditandai dengan identitas IF (inlander fuselier) di belakang  namanya, prajurit dari Ambon dengan tanda AMB, prajurit dari Manado dengan tanda MND, dan serdadu Belanda  dengan tanda EF/ F. Art.

4.Kapal PLTD Apung
  
Kapal PLTD Apung, yang tadinya berada di lepas pantai kira-kira 500 meter dari pinggir pantai. Kapal pembangkit listrik ini berkapasitas 10 Mega watt, beratnyapun lebih dari 2.600 ton, panjang 19 meter lebar 9 meter. Mungkin besarnya kira-kira kurang lebih seperempat lapangan bola . Lantas, saat Tsunami terseret ke daratan, di Desa Punge Blang Cut di Kecamatan Jaya Baru Banda Aceh, sehingga bejarak lebih dari 2 km dari pantai Ulee Lheu, dan nangkring di tengah-tengah kota, di antara rumah penduduk! Dan konon di bawahnya ada rumah penduduk yang sudah ringsek ditindih olehnya.


0 komentar:

Posting Komentar